Patrialis Ragukan Data Intel AS Soal Tewasnya Munir
Senin, 20 Desember 2010 – 18:28 WIB
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Patrialis Akbar meragukan informasi dalam kawat diplomatik AS tentang pembunuhan aktifis HAM, Munir yang bocor di Wikileaks. Menurut Patrialis, pemerintah tidak akan menelan mentah-mentah informasi dari para intel AS itu yang akhirnya bocor ke dunia maya. Namun sebagai data, Patrialis menganggap hal itu sah-sah saja. "Jadi, silahkan itu (data di Wikileaks) dipelajari terlebih dahulu oleh penegak hukum kita," ucapnya.
"Harus dilihat dan diukur dahulu akurasinya. Sebab tidak semua informasi dari Wikileaks itu benar," ujarnya di Jakarta, Senin (20/12).
Mantan anggota Komisi Hukum DPR yang gagal terpilih pada Pemilihan DPD tahun 2009 itu juga mengatakan, Kementrian yang dipimpinnya juga tidak dalam kapasitas untuk menanggapi dugaan keterlibatan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) dalam tewasnya Munir. "Terlalu dini bagi Kementerian Hukum dan Ham untuk bersikap tentang adanya informasi yang dilansir Wikileaks," ucapnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Patrialis Akbar meragukan informasi dalam kawat diplomatik AS tentang pembunuhan aktifis HAM, Munir yang
BERITA TERKAIT
- Kasus Pagar Laut Tangerang, Kejagung: Kades Kohod Belum Berikan Buku Letter C
- Hadiri Rakor Lintas Kementerian, Menteri Iftitah Akan Permudah Penyelesaian Aduan Lahan
- Saksi Sebut Proyek Retrofit Sistem Sootblowing PLTU Bukit Asam Dikerjakan PT HJM dan HP
- Wamentan Pastikan Stok Daging Sapi untuk Ramadan dan Lebaran Aman
- Cuaca Ekstrem Mengintai, 22 Ribu Pohon di Semarang Berisiko Tumbang
- BSG Tidak Membayar Reimburse Biaya Kesehatan untuk Pegawainya, LP2KP Merespons