Patrialis Tepis Anggapan Pencucian Otak Nazaruddin
Kamis, 18 Agustus 2011 – 14:14 WIB

Patrialis Tepis Anggapan Pencucian Otak Nazaruddin
JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis Akbar, menepis tudingan bahwa Nazarudin dicuci otaknya selama berada dalam pesawat Gulfstream yang membawa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu dari Bogota, Kolombia ke Indonesia. Patrialis bahkan sempat bertanya ke anak buahnya yang ikut dalam tim penjemput Nazaruddin perihal tudingan proses cuci otak terhadap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu. Patrialis juga menyinggung penggunaan pesawat Gulfstream buatan Israel yang menghabiskan uang negara Rp4 miliar. "Nanti kalau gagal (membawa pulang) dan di tempat transit ada apa-apa, dampak poilitik lebih besar ketimbang biaya yang sekarang dikeluarkan," ungkap Akbar.
"Saya agak menyesalkan ada yang bilang Nazarudin dicuci otaknya di pesawat. Saya sempat tanya kepada rombongan, tidak ada sama sekali," kata Patrialis, Kamis (18/8), kepada pers di Gedung DPR RI.
Menteri yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, tidak mungkin pula Nazarudin dicuci otaknya setelah tertangkap. Karenanya Patrialis menyesalkan pernyataan pengamat yang kadang-kadang terlalu lepas memberi komentar. "Bukannya bersyukur (Nazarudin bisa tertangkap)," katanya lagi.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis Akbar, menepis tudingan bahwa Nazarudin dicuci otaknya selama berada dalam pesawat Gulfstream
BERITA TERKAIT
- Profil Tony Blair, Mantan PM Inggris yang Jadi Dewas Danantara
- Driver Ojol Minta Bantuan Hari Raya, Modantara Berkomentar Begini
- Dirjen Bina Adwil Beri Pembekalan Retret Kepala Daerah di Magelang
- Komitmen untuk Lingkungan Keberlanjutan, Pertamina Meraih Penghargaan PROPER dari KLH
- Beragam Kelenturan Kebijakan Seleksi PPPK 2024, Honorer Jangan Lagi Dikorbankan
- Dengar Strategi Mentan Amran, Mahasiswa Optimistis Indonesia Swasembada Pangan