Patrice Desilles, Bos Sekolah Mode Ngetop Asal Prancis yang Ikut JFC Show
Yakin Jember Bakal Jadi Ikon Parade Kostum Dunia
Senin, 25 Juli 2011 – 08:08 WIB

Patrice Desilles, Bos Sekolah Mode Ngetop Asal Prancis yang Ikut JFC Show
Kemarin (24/7) Jember Fashion Carnaval (JFC) edisi kesepuluh akan digelar secara besar-besaran di Alun-Alun Kota Jember. Festival kostum kelas dunia itu akan diikuti oleh 600 partisipan. Di antara mereka, ada warga asing, Patrice Desilles, yang rela menunda kepulangan ke Prancis demi mengikuti parade fashion bertema Eyes on Triumph tersebut.
ARMAN DHANI, Jember
Patrice Desilles baru saja bangun dari tidur saat matahari meninggi pada Sabtu (23/7). Pria asal Prancis itu semalam baru tiba di Jember dan langsung mengikuti general rehearsal (GR) untuk Jember Fashion Carnaval (JFC). ”Maaf, semalam saya tidur larut malam sekali. Masih banyak hal yang dikerjakan,” katanya, cukup fasih berbahasa Indonesia karena memang sudah lama tinggal di negeri ini.
Setelah berjalan, Patrice, begitu dia disapa, duduk di salah satu lobi hotel tempat dirinya menginap. Siang itu dia tampak santai meski matanya sembap, pertanda rasa kantuk yang masih hinggap. Itu merupakan kali kedua pria asal Rennes, Prancis, tersebut datang ke Jember. Kedatangan pertamanya tahun lalu, saat perhelatan JFC IX. ”Kali ini saya tak ingin menonton, tapi juga turut serta,” ujarnya.
Ya, kali ini Patrice akan ikut sebagai salah satu talent, tepatnya defile punk. ”I like punk, reminds me the good old days,” katanya. Dia memang menggemari band-band punk dan metal era ’70-an awal. Itulah yang kemudian menginspirasi dia untuk memilih punk sebagai defile pada JFC Show kali ini. ”Sex Pistols kan punya fashion designer sendiri. Viviane Westwood itu salah seorang desainer favorit saya,” terang dia.
Kemarin (24/7) Jember Fashion Carnaval (JFC) edisi kesepuluh akan digelar secara besar-besaran di Alun-Alun Kota Jember. Festival kostum kelas dunia
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara