Patrice Desilles, Bos Sekolah Mode Ngetop Asal Prancis yang Ikut JFC Show
Yakin Jember Bakal Jadi Ikon Parade Kostum Dunia
Senin, 25 Juli 2011 – 08:08 WIB
”I’m sure, in the future JFC will be the one of greatest carnival in the world,” sambung dia. JFC X Show kali ini memang menyimpan sejuta kejutan. Karnaval yang berawal dari sebuah gang kecil di sudut Jember itu kini sudah merangkak naik dan menuju pentas dunia.
Bertempat di Alun-Alun Kota Jember, acara yang diikuti lebih dari 600 partisipan tersebut akan dimulai pada pukul 12.00 dengan menempuh jarak 3,6 kilometer. Untuk pembuktian eksistensi selama satu dekade, acara itu akan digelar secara besar-besaran. ”Kami bekerja sama dengan banyak pihak kali ini. Antara lain, Yonif 515 Tanggul dan 509 Sukorejo, Jember,” kata Dynand Fariz, presiden JFC yang kini dikenal sebagai maestro karnaval tingkat dunia.
Para prajurit tersebut bakal secara khusus diiringi JFC Marching Band yang telah berlatih keras selama empat bulan terakhir. Fariz, sapaan akrab Dynand Fariz, mengungkapkan, akan ada sepuluh defile yang tampil pada JFC X hari ini. Sembilan di antara mereka merupakan defile terbaik dari JFC sebelumnya. ”Misalnya, defile punk yang dulu hanya menggunakan celana robek, rambut mohawk. Kini semua berubah menjadi lebih bervolume dan liar,” ucap dia dengan mantap.
Secara berurutan, defile royal kingdom yang bertema kostum raja-raja dari Inggris berada di barisan depan. Lalu, ada defile punk yang terinspirasi gerakan perlawanan kaum muda era ’60-an yang eksis hingga kini. ”Defile India dipilih saat dulu ramai film-film Bollywood,” jelas Fariz. Juga ada defile Athena yang menggambarkan peradaban Yunani dan dewa-dewanya.
Kemarin (24/7) Jember Fashion Carnaval (JFC) edisi kesepuluh akan digelar secara besar-besaran di Alun-Alun Kota Jember. Festival kostum kelas dunia
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala