Patriotisme Etnis Tionghoa Bagi Nusantara Sangat Luar Biasa

Perang itu dimulai dari Batavia atau Jakarta saat ini, hingga sepanjang pesisir Utara Pulau Jawa sampai Banyuwangi.
Dalam perang itu hanya dikenal nama-nama besar Mangkubumi yang kemudian menjadi Hamengkubuwono I, Pakubuwonon II hingga Amangkurat V.
"Tetapi pernah mendengar nama Souw (Oey) Phan Ciang atau Kapiten Sepanjang dan beberapa nama lain," ucapnya.
Nama itu kata dia, bahkan tidak Indonesia sekali.
Padahal, dia adalah panglima perang yang bersekutu dengan tentara Mataram Jawa di bawah pimpinan Pakubuwono II dan Mangkubumi saat itu.
Tentara Mataram Jawa ketika itu berhasil merebut benteng di Kertasuro.
"Hampir saja koalisi ini mengusir Belanda dari tanah air," ucapnya.
Menurut dia, kisah besar tersebut menjadi bahan ajar sejarah anak-anak sekolah dasar atau sekolah rakyat pada 1950 hingga 1960-an.
Azmi Abubakar menyebut patriotisme etnis Tionghoa bagi Nusantara sangat luar biasa.
- Waka MPR Harap Patriotisme Perempuan Dapat Dibangkitkan untuk Dorong Kemajuan Bangsa
- Wujudkan Pembangunan Berkeadilan, DPD RI Dapil Kaltim Siap Bersinergi dengan Pemprov Kaltim
- Founder Komunitas Literasi Digital Nusantara Ajak Generasi Muda Terus Berinovasi
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Pameran AKI 2024 jadi Ajang Mengenalkan Seni Budaya Nusantara
- Ketua DPD RI Usulkan Lemhanas Memproduksi Film Bertema Cinta Tanah Air dan Patriotisme