Patroli Air Bongkar Pembuangan Pemotongan Hewan
jpnn.com - SURABAYA – Peningkatan produksi sejumlah perusahaan selama Ramadan turut berpotensi meningkatkan limbah buang yang tidak sehat. Untuk memantau hal tersebut, tim gabungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim terjun langsung untuk melakukan sidak ke sejumlah perusahaan.
Dalam sidak gabungan sekaligus patroli air Kamis malam lalu (24/7), tim BLH menerjunkan dua tim untuk menyusuri sungai Surabaya. Masing-masing berangkat dari Mojokerto dan satu lagi berangkat dari Jasa Tirta Gunung Sari, Surabaya. Selain itu, diturunkan tim darat.
Temuan tim patroli air yang menyusuri sungai Surabaya mendapati sebuah rumah potong ayam di Pagesangan yang sengaja membuang limbah pemotongan unggas tersebut secara langsung ke sungai dalam jumlah yang relatif banyak. Yakni, berupa kotoran organ dalam unggas, usus, hingga darah.
Mengetahui hal tersebut, tim selanjutnya bergerak untuk mengonfirmasi temuan tersebut pada pemilik usaha. Sayangnya, ketika dimintai keterangan, tidak banyak yang bisa memberikan informasi soal pihak yang bertanggung jawab atas pembuangan limbah tersebut.
Imam Rohani, koordinator tim sidak patroli air, mengatakan, meski dari luar terlihat sederhana, operasi produksi pemotongan ayam di tempat tersebut terbilang besar. Berdasar informasi yang didapat dari pekerja di tempat itu, tidak kurang 2,5 ton ayam dipotong per hari. ”Jumlah seperti itu tentu cukup besar,” ucapnya.
Meski tidak bertemu pihak yang bertanggung jawab atas tempat pemotongan tersebut, tim sidak tetap mengambil sampel cairan untuk selanjutnya diuji di laboratorium. Dari hasil uji laboratorium itulah, nanti dapat diambil tindakan untuk tempat pemotongan ayam tersebut. Hasilnya bisa diketahui setelah 11 hari kerja.
Direktur KLH itu menyebut pembuangan limbah berupa jeroan seperti usus dan darah unggas terbilang cukup berbahaya. Dia menyebut organ-organ yang dibuang itu menjadi santapan ikan di sungai.
Dikhawatirkan jeroan unggas tersebut tidak sehat dan berpotensi menimbulkan penyakit. Ikan yang memakan jeroan tidak sehat dikhawatirkan dapat membawa penyakit bagi yang memakan ikan tersebut. Dia menyebut, limbah jeroan seperti itu seharusnya ditanam, bukan dibuang langsung ke sungai.
SURABAYA – Peningkatan produksi sejumlah perusahaan selama Ramadan turut berpotensi meningkatkan limbah buang yang tidak sehat. Untuk memantau
- Mendes Yandri Dorong Kolaborasi Pemda dan Pemdes untuk Kemajuan Desa Mandiri
- Pj Gubernur Sumut Apresiasi Antusiasme Masyarakat di Ajang Aquabike 2024
- Bocah Tenggelam di Aliran Bendungan Sukajaya Palembang, Tim SAR Langsung Bergerak
- Calon Bupati Biak Numfor Diduga Melakukan Pencabulan
- Geram Melihat Sampah di TPS Mandala Krida, Menteri LH Panggil Pemkot Yogyakarta
- Pemkot Tangsel Pastikan Pembangunan SDN Ciputat 01 Sesuai Target