Patroli Jepang Warning Kapal Tiongkok Terobos Senkaku
Kamis, 04 Oktober 2012 – 10:55 WIB

Patroli Jepang Warning Kapal Tiongkok Terobos Senkaku
TOKYO – Ketegangan antara Jepang dan Tiongkok terkait sengketa wilayah Kepulauan Senkaku belum reda. Tiga kapal maritim milik pemerintah Tiongkok dilaporkan melanggar wilayah kedaulatan Jepang dengan menerobos perairan di lepas pantai kepulauan tersebut Rabu (3/10). Bahkan, Penjaga Pantai Jepang (JCG) menyatakan bahwa pelanggaran itu telah berlangsung dua hari berturut-turut.
Dalam pernyataannya kemarin, JCG menyatakan bahwa tiga kapal pemantau maritim Tiongkok itu sebetulnya telah mendapat peringatan (warning) dari kapal-kapal patroli pantai Jepang. ’’Tetapi, ketiganya mengabaikan peringatan kapal-kapal patroli kami dan memasuki wilayah perairan negara kami beberapa saat setelah pukul 12.30 (pukul 10.30 WIB),’’ kata jubir JCG dalam pernyataan resmi kemarin.
Baca Juga:
Bahkan, lanjut JCG, kapal-kapal maritim Tiongkok itu kemudian menanggapi dengan pernyataan keras. ’’Anda (kapal patroli pantai Jepang, Red) sudah masuk di wilayah perairan Tiongkok. Jangan campur tangan dengan operasi kami. Silakan tinggalkan perairan ini,’’ seru kapal maritim Tiongkok, seperti ditirukan JCG.
Kapal monitor Tiongkok yang berlayar dari Kubashima, salah satu pulau di Kepulauan Senkaku, itu meninggalkan wilayah tersebut sekitar pukul 15.00 (pukul 13.00 WIB). Tiga kapal Tiongkok tersebut merupakan bagian dari empat kapal lainnya yang memasuki perairan kepulauan sengketa itu sejak Selasa (2/10).
Saat itu, mereka bertahan enam jam di wilayah tersebut meski otoritas Jepang telah memperingatkan. Pemerintah Jepang sudah melayangkan protes kepada Tiongkok terkait insiden itu.
TOKYO – Ketegangan antara Jepang dan Tiongkok terkait sengketa wilayah Kepulauan Senkaku belum reda. Tiga kapal maritim milik pemerintah Tiongkok
BERITA TERKAIT
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Travel Rule Global Summit VerifyVASP Digelar di Bangkok
- 4 WNI Jadi Korban Kebijakan Donald Trump, Ada yang Dideportasi
- Donald Trump Berkuasa, Amerika & Hamas Berdialog Langsung Tanpa Perantara
- HNW Dukung Usulan Erdogan Soal Hak Veto di DK PBB untuk Negara Mayoritas Muslim