Patroli Laut Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 18 Ton Pasir Timah Bernilai Miliaran
jpnn.com, TANJUNGBALAI KARIMUN - Satuan tugas patroli laut Bea Cukai menggagalkan penyelundupan barang larangan ekspor berupa pasir timah tujuan Malaysia pada operasi terkoordinasi Jaring Sriwijaya Tahun 2020, Sabtu (31/10) lalu.
Kapal patroli BC60001 melaksanakan penindakan terhadap kapal KMN. Kurnia Abadi-21/KM. Harapan Baru-5 di perairan Tokong, Malang Biru, Natuna, Kepulauan Riau.
Dalam penindakan tersebut, Bea Cukai mengamankan sekitar 18 ton pasir timah dengan perkiraan nilai barang sebesar Rp 2,7 miliar.
Kepala Kanwil Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau Agus Yulianto mengatakan, penindakan ini berawal dari informasi intelijen bahwa akan ada penyelundupan ekspor pasir timah tujuan Malaysia.
"Kami pun melakukan patroli laut di sektor perairan Batam hingga laut Natuna hingga akhirnya kami dapati sebuah kapal yang disinyalir melanggar Undang-Undang Kepabeanan,” ucap Agus.
Saat patroli tersebut, petugas Bea Cukai melakukan sandar pada kapal target dan melakukan pemeriksaan muatan dan dokumen pada kapal yang dinakhodai oleh AG, dengan tiga orang anak buah kapal (ABK) ini.
Hasilnya pemeriksaan diketahui kapal tersebut membawa muatan sekitar 360 karung pasir timah dengan total berat 18 ton, tanpa dilindungi dokumen kepabeanan dan instansi terkait.
“Dengan pertimbangan bahwa pasir timah termasuk dalam komoditas barang larangan untuk diekspor dan tidak adanya dokumen kepabeanan, kami melakukan penindakan dan penegahan terhadap kapal yang diduga mengangkut barang ekspor tanpa dilindungai dokumen yang sah," jelas Agus.
Pasir timah bernilai miliran rupiah itu rencananya akan dibawa pelaku ke Malaysia.
- Bergerak di Jepara, Tim Penindakan Bea Cukai Kudus Temukan Rokok Ilegal Sebanyak Ini
- Bea Cukai Musnahkan BMN Hasil Penindakan Senilai Rp 4,04 Miliar, Ini Perinciannya
- Tegas, Bea Cukai Banjarmasin Musnahkan Jutaan Batang Rokok Ilegal
- Bea Cukai Kudus Tindak Ratusan Ribu Rokok Ilegal di Jepara
- Ini Peran Bea Cukai dalam Mendukung Kinerja APBN Tetap On Track hingga November 2024
- Selamat, Bea Cukai Bogor Raih Penghargaan di Hakordia 2024