Patroli Malam, Eri Cahyadi Mendadak Berhenti, Mengajak Warga Bandel ke TPU Keputih

jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forkopimda meninjau sejumlah lokasi pada hari pertama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Sabtu (3/7) malam.
Saat berkeliling mereka menemukan beberapa warung yang masih buka di atas pukul 20.00 WIB.
Eri Cahyadi dan rombongan mendadak berhenti dan meminta mereka untuk menutup warung.
Bahkan ada sebuah warung yang masih buka dan pengunjungnya minum miras. Mereka dimintai KTP bersama pelanggar prokes lainnya, dibawa untuk tur ke permakaman.
"Mereka kami ajak tour of duty ke Makam Keputih. Biar dilihat sendiri bahwa di sana sampai 24 jam masih melakukan pemakaman, biar dikira enggak bohong," kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/7).
Selain itu, sanksi tersebut diberikan agar mengetahui perjuangan petugas penggali kubur dan nakes. Sehingga mereka tahu dampaknya jika melanggar prokes.
"Jadi, kami sentuh hatinya supaya mereka sadar, sehingga bersama-sama menjaga prokes,” ujar dia.
Setelah tur makam, para pelanggar itu dibawa ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos). Kemudian keesokan harinya melaksanakan swab test. Mereka juga akan melakukan kerja sosial selama lima hari sesuai Perda.
Sementara itu, dari patroli yang dilaksanakan, petugas menjaring sebanyak 137 orang pelanggar prokes saat PPKM Darurat sampai pukul 23.00 WIB.
"Ini untuk menumbuhkan kesadaran mereka, sehingga kami berharap mereka bisa menjaga protokol kesehatan bagi diri dan keluarganya,” pungkas Eri. (mcr12/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Sabtu malam berpatroli, silakan simak apa yang telah dilakukan.
Redaktur & Reporter : Arry Saputra
- Satpol PP Surabaya Temukan 2 RHU Jual Miras saat Ramadan
- KAI Daop 8 Tes Narkoba Kepada 100 Pekerja, Ini Hasilnya
- Info Penting, Masyarakat Surabaya Harap Lakukan Ini Sebelum Mudik Lebaran 2025
- Dukung SRRL, Pemkot Surabaya Bakal Bangun Flyover dan Underpass
- Inilah Hasil Drawing Barati Cup International East Java 2025
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah