Patung Bung Karno di Stasiun Tawang Semarang, Tanda Sejarah Kereta Api Indonesia

Patung Bung Karno di Stasiun Tawang Semarang, Tanda Sejarah Kereta Api Indonesia
Acara Peresmian Patung Soekarno Polder Tawang secara daring, Foto: IGc@ganjarpranowo

Ganjar menambahkan keberadaan patung Soekarno setinggi itu juga memberikan satu nilai estetika bersejarah dengan lanskap Stasiun Tawang dan Kotalama Semarang.

Hal itu juga mengingatkan bagaimana perjalanan sejarah Republik Indonesia dengan perkeretaapian di Indonesia.

"Ini tidak lepas dari peran PT KAI yang membangun itu, seniman dari Bali Ketut Winata yang sudah mengukir sangat bagus. Sampai Bu Mega tadi cerita bagaimana sejarah perkeretaapian dicuplik dari pidato Bung Karno. Itu sebuah cerita yang menunjukkan bagaimana pemahaman Bu Megawati pada sejarah perjuangan bangsa sampai sejarah perjuangan kereta api," katanya.

Adapun dalam sambutannya, Megawati Soekarnoputri memang menceritakan sejarah awal kemerdekaan, tepatnya tanggal Juni 1946.

Waktu itu pemerintahan Republik Indonesia harus dipindah ke Yogyakarta. Jawatan kereta api yang dulu bernama TNKA atau PJKA tersebut menyediakan dua kereta sekaligus untuk membawa pemerintahan dari Jakarta ke Yogyakarta. Megawati juga mengutip pidato Bung Karno yang berupa pantun.

"Ada satu pidato khusus dari Bung Karno tentang revolusi dan kereta api. Bunyinya 'Siapa bilang saya dari Tegal, saya dari Majalengka. Siapa bilang revolusi kita gagal sebab kita punya TNKA (PJKA)," kata Megawati. (flo/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Patung Bung Karno itu juga sebagai penanda sejarah perkeretaapian Indonesia sebagaimana dikutip Megawati Soekarnoputri dari pidato ayahnya.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News