Patung-patung di Dinding
Oleh Dahlan Iskan

jpnn.com - Aksi menumbangkan patung terus terjadi di Amerika Serikat. Padahal Presiden Donald Trump sudah marah-marah terus.
Bahkan sudah mengancam akan mengeluarkan aturan keras: yang berbuat seperti itu akan dihukum berat. Dengan masa hukuman lebih panjang.
Justru Sabtu lalu satu patung lagi ditumbangkan. Diceburkan ke laut.
Yang ditumbangkan itu patung tokoh besar dunia: Christopher Columbus. Yang selama ini --sesuai dengan buku pelajaran sekolah-- kita kenal sebagai 'penemu' Benua Amerika.
Columbus di mata aktivis persamaan hak di Amerika ternyata dianggap pembunuh besar. Tidak layak diagungkan dalam sejarah, apalagi sampai dibuatkan patung.
Memang, gegara Columbus-lah orang Eropa datang ke Amerika. Dengan istilah yang sangat sepihak: menemukan Amerika.
Kata 'menemukan' itu seperti menganggap benua tersebut tanah kosong. Yang bisa langsung diduduki begitu saja.
Padahal benua itu sudah berpenduduk. Yakni orang kulit merah: Indian. Mereka sendiri awalnya tidak menyebut diri Indian. Columbus-lah yang membuat istilah itu.
Perang itu tidak imbang. Kulit putih menang. Lalu merasa menjadi pemilik sah tanah Amerika.
- Soal Tarif Trump, Wali Kota Semarang Sebut Ekonomi Global Sedang Goro-Goro
- Jaguar Land Rover Ambil Langkah Moderat atas Kebijakan Tarif Donald Trump
- Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran
- Poo Makna
- Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu, Cermin Ketidaksiapan Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi
- Buruh Jabar Khawatir Tarif Trump Bakal Memicu PHK Massal