Patung Soekarno
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Proses ini akan menuju satu titik puncak yang akan menjadi puncak sejarah.
Ketika sejarah sudah sampai pada puncaknya maka sejarah akan berhenti, karena manusia terakhir sudah muncul. Itulah manusia paripurna yang hidup sesuai dengan kodrat kemanusiaan. Pada titik itu sejarah telah berakhir, the end of history and the last man, seperti yang diproklamasikan Francis Fukuyama (1991).
Sejarah macam apa yang ingin ditulis oleh Megawati?
Kayaknya Mega ingin menyegel sejarah Indonesia dalam versi hegelian yang linier itu. Sejarah Indonesia sudah berakhir di tangan Soekarno, dan Soekarno sudah muncul sebagai ‘’the last man’’.
Rentang sejarah yang linier--maupun putaran sejarah yang spiral--bisa berlangsung ratusan tahun, atau bahkan lebih pendek dalam puluhan tahun atau tahunan saja.
Sejarah bangsa Amerika ditulis oleh para pemenang berkulit putih yang menduduki benua itu pada abad ke-18. Sejarah sebelum itu dihapus dan dianggap tidak ada.
Bangsa pribumi Indian yang beratus tahun menghuni benua Amerika dianggap tidak eksis. Penghancuran dan pembunuhan sistematis dilakukan dengan cepat dan singkat, bukan hanya dengan menggunakan senjata, tetapi juga dengan senjata biologis berupa penyakit menular.
Sejarawan Jared Diamond mengatakan bahwa jumlah orang pribumi yang mati karena penyakit menular, yang dibawa orang kulit putih, jauh lebih besar dibanding jumlah korban karena senjata orang kulit putih.
Megawati Soekarnoputri menginstruksikan jajarannya untuk membangun patung Soekarno.
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Bu Mega Bikin Pernyataan soal Pilkada, Isinya Singgung Praktik Lancung Pengerahan Aparat Negara
- Sah! Pram-Doel Mengantongi Suara Tertinggi di TPS Megawati
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Megawati Ungkap Survei Pesanan, Singgung Pertanyaan ke Responden By Phone
- Hasto PDIP Ungkap Keyakinan, Pertemuan Megawati-Prabowo Pasti Akan Terjadi