Patutkah Pembubaran Diri Jemaah Islamiyah Dipercaya?

Patutkah Pembubaran Diri Jemaah Islamiyah Dipercaya?
Pasukan Densus 88 Indonesia mengatakan mereka sudah membubarkan banyak anggota Jemaah Islamiyah dalam beberapa dekade terakhir. (AP: Achmad Ibrahim)

Serangan sejak tahun 2002: Kedutaan Besar Australia, hotel-hotel asing

Meski ada tindakan keras oleh polisi anti-teror Indonesia, anggota Jemaah Islamiayh tidak pernah diam sejak tahun 2002.

Anggota meledakkan bom mobil seberat 1 ton di luar kedutaan besar Australia di Jakarta pada tahun 2004, menewaskan sembilan orang dan melukai 150 lainnya.

Di tahun 2009, anggota Jemaah Islamiah mengebom hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta, menewaskan sembilan orang dan melukai 41 orang lainnya.

Tahun 2021 lalu, salah satu direktur Densus 88, MD Shodiq, mengatakan unitnya sudah berhasil menangkap dan mengadili 876 anggota Jemaah Islamiyah.

"Penahanan sebagian besar, jika tidak semua, pimpinan utama Jemaah Islamiyah sudah sangat membatasi kemampuan mereka untuk mengoordinasikan operasi," kata Munira Mustaffa, direktur eksekutif konsultan keamanan Chasseur Group yang berkantor di Kuala Lumpur.

Ia mengatakan kekerasan yang digunakan Jemaah Islamiyah untuk mencapai tujuan mereka ikut menyebabkan kejatuhan mereka sendiri.

"Metode-metode brutal dan serangan besar kelompok tersebut pada akhirnya membuat rakyat Indonesia dikucilkan dunia, mengikis basis dukungan mereka, dan secara efektif merusak kegiatan operasional mereka," ujar Munira.

Pada tahun 2024, Jemaah Islamiyah belum melakukan serangan besar dalam lebih dari satu dekade.

Kelompok Jemaah Islamiyah sudah mengumumkan pembubaran dirinya pada bulan Juni lalu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News