Patutkah Pembubaran Diri Jemaah Islamiyah Dipercaya?

Menyerahkan senjata dan intelijen, tapi menghadapi ancaman
Banyak pakar yang berbicara kepada ABC sepakat jika gabungan pendekatan "keras" dan "lunak" yang dilakukan Densus 88 sangat berhasil.
"Pembubaran itu kemudian diikuti oleh langkah-langkah yang dilakukan oleh JI, yang menunjukan bahwa mereka serius membubarkan diri," jelas Solahudin.
"Misalnya, mereka menyerahkan semua senjata, amunisi dan bahan peledak kepada Densus 88. Tidak hanya itu mereka juga menyerahkan nama dan orang-orang yang masuk menjadi anggota sayap militer JI ke Densus 88."
Solahudin mengatakan pekan lalu Jemaah Islamiyah bertemu dengan Kementerian Agama Indonesia untuk mengubah kurikulum di pesantren-pesantren yang dikelola kelompok tersebut.
Namun, ia mengatakan mungkin ada anggota Jemaah Islamiyah yang menolak pembubarannya.
Serangan yang dikaitkan dengan Jemaah Islamiyah selama beberapa dekade lalu, termasuk serangan bom Bali, umumnya dilakukan oleh kelompok sempalan organisasi tersebut, bukan atas perintah langsung dari pimpinannya, kata Profesor Barton.
"Jika pengeboman dalam dua dekade terakhir merupakan hasil kerja kelompok sempalan, apa yang bisa menghentikan kelompok sempalan baru untuk melakukan pengeboman?" katanya.
"Jawabannya: tidak ada."
Kelompok Jemaah Islamiyah sudah mengumumkan pembubaran dirinya pada bulan Juni lalu
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya