Paul Finsen Mayor Kritik Keras Kabinet Prabowo-Gibran: Gemuk Struktur, Miskin Fungsi

Paul Finsen Mayor Kritik Keras Kabinet Prabowo-Gibran: Gemuk Struktur, Miskin Fungsi
Senator terpilih asal Provinsi Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor. Foto: source for jpnn

"Dengan banyaknya Menteri dan Menko jangan sampai terkesan kepemimpinan Prabowo - Gibran hanya kebanyakan urus tugas pokok fungsi dan kewenangan kabinetnya. Sehingga memperlambat kinerja birokrasi. Sementara, urusan kerakyatan malah mandek," bebernya.

Senator yang juga sebagai Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberai Membawahi Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya ini menegaskan, banyaknya calon Menteri dan Menteri Negara Koordinator (Menko) dapat menambah beban keuangan negara disedot dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetapi fungsi mengerucut, akibat tumpang tindih jabatan, pelimpahan kewenangan, lamban koordinasi antara pejabat fungsional atau debirokratisasi.

"Inilah salah satu yang mengkhawatirkan adalah pelimpahan kewenangan, jangan sampai mereka hanya urusan itu-itu saja di masa periode kerja Prabowo - Gibran," tegasnya sembari mencontohkan, apa yang akan terjadi lintas koordinasi kerja antara Kementerian Hukum dan HAM dengan Menteri HAM.

Paul juga membandingkan dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dimana jumlah Menteri pada kabinetnya bertajuk Indonesia Maju hanya berjumlah 34 terdiri atas empat Menteri Koordinator dan 30 Menteri. Dan keseluruhan bekerja dengan sesuai fungsional, tidak seperti pilihan era Prabowo - Gibran terkesan sekedar bagi-bagi kue.

"Kabinet Prabowo - Gibran yang nantinya dilantik, saya sebut gemuk struktur, miskin fungsi," tuturnya menutup perbincangan.(ray/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Senator terpilih asal Provinsi Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor merespons banyaknya tokoh yang akan mengisi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News