Paul Munster Sebut Bhayangkara FC Terlalu Banyak Beri Bola Mati ke PSIS

jpnn.com, JAKARTA - Pelatih Bhayangkara FC Paul Munster kecewa dengan hasil imbang 1-1 lawan PSIS Semarang dalam laga pekan ke-30 Liga 1 2021/2022 di Denpasar, Bali, Sabtu (12/3) malam.
Menurut pelatih asal Irlandia Utara itu, ada kesempatan emas yang gagal dimaksimalkan pada babak kedua.
Jika peluang itu dimaksimalkan, maka dia yakin pertandingan selesai karena lawan menurutnya bakal sulit mengejar ketertinggalan dua gol.
"Saat menang 1-0 kami berusaha untuk menahan keunggulan di babak kedua. Kami dapat peluang emas tetapi tidak gol, kalau itu gol saya yakin selesai perlawanan mereka," katanya, dalam jumpa pers setelah laga.
Saat pemain tim berjuluk The Guardian itu banyak membuang kesempatan emas, PSIS diuntungkan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Bhayangkara FC.
Karena itu, sejumlah bola mati didapatkan oleh PSIS dan dari sekian peluang set piece baik free kick dan corner kick, ada satu yang berhasil menjadi gol.
"Kami terlalu banyak memberikan set piece bola mati untuk PSIS. Baik corner kick maupun free kick dan salah satunya jadi gol," jelas Munster.
Bhayangkara FC memang sempat unggul 1-0 terlebih dahulu melalui penalti Herman Dzumafo pada menit kedelapan. PSIS akhirnya berhasil menyamakan kedudukan via Alfeandra Dewangga pada menit ke-90+3.
Paul Munster menyesalkan peluang emas timnya gagal menjaga keunggulan atas PSIS. Apalagi ada juga peluang emas di babak kedua yang tak menjadi gol.
- PSKC Cimahi Gagal ke Liga 1, Muhammad Reza Tetap Bangga
- Balotelli Harus Absen Saat PSM Tandang ke PSIS, Siapa Penggantinya?
- PSIS Kalah dari Persib, Pelatih Gilbert Agius Singgung Faktor Dewi Fortuna
- Liga 1: Persib Menang di Kandang PSIS, Bojan Hodak Puji Lini Pertahanan
- Liga 1: Ambisi PSIS Mengalahkan Persib di Stadion Jatidiri
- Jadwal Pekan ke-22 Liga 1: Pelatih Persebaya Dengar Gemuruh