Paulina Tak Tanggapi Lobi Kolega Muqowam
Jumat, 02 Januari 2009 – 19:54 WIB
![Paulina Tak Tanggapi Lobi Kolega Muqowam](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Paulina Tak Tanggapi Lobi Kolega Muqowam
JAKARTA - Di saat harus berkonsentrasi meraih suara pemilih pada Pemilu Legislatif, politisi PPP yang dipercaya sebagai Ketua Komisi V DPR, Ahmad Muqowam, tampaknya harus terbelah konsentrasinya. Pasalnya, sosok perempuan yang mengaku pernah diperistri Muqowam, Rilune Naudur Paulina Hutahuruk, terus berupaya melaporkan mantan suaminya itu ke Badan Kehormatan (BK) DPR.
Bahkan pendekatan yang dilakukan sejumlah kolega Muqowam ke perempuan yang bias dipanggil dengan nama Paulina itu seolah tidak mempan. "Saya tegaskan, tidak ada kata damai bagi si pembohong (Muqowam) itu. Saya sudah sakit hati. Semuanya diselesaikan harus melalui proses hukum," kata Paulina melalui pesan singkatnya kepada wartawan menanggapi kemunculan Muqowam di DPR, Senayan jakarta, Jumat (2/1).
Baca Juga:
Dijelaskan Paulina, beberapa anggota DPR yang menjadi rekan Muqowam di partai sudah berbicara dengan perempuan berdarah Batak ini. Kolega Muqowam, kata Paulina, menyarankan agar berdamai saja dengan Muqowam.
Satu-satunya harapan Pauline adalah berkeluh kesah ke media massa. "Apakah betul khabar yang saya dengar bahwa kalian sudah tidak mau memberitakan masalah saya lagi? Kalau memang benar, maka saya akan sangat sesalkan sekali. Ternyata perjuangan saya untuk menegakkan hukum dan keadilan melalui media massa sia-sia belaka," sambungnya.
JAKARTA - Di saat harus berkonsentrasi meraih suara pemilih pada Pemilu Legislatif, politisi PPP yang dipercaya sebagai Ketua Komisi V DPR, Ahmad
BERITA TERKAIT
- Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2, TMS Banyak Banget, Waduh
- Nikson Matuan Digiring ke Polda Papua, Brigjen Faizal: Setiap Simpatisan KKB Ditindak Tegas
- Menteri ESDM Bahlil Diminta Luruskan Penonaktifan Dirjen Migas
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak