Paus Fransiskus Sebut Sunat Perempuan Merendahkan Martabat Kaum Hawa
Dalam peringatan hari Internasional Menentang Sunat Perempuan, Paus Fransiskus mendesak pemimpin dunia untuk melakukan segala upaya untuk menghentikan tradisi yang memalukan dan merendahkan martabat perempuan tersebut.
Selain mengecam sunat perempuan, Sri Paus juga menyerukan lebih banyak lagi usaha untuk menghentikan perdagangan orang.
"Tindakan ini yang sayangnya masih banyak terjadi di berbagai belahan dunia, merendahkan martabat perempuan dan menyerang keutuhan fisik perempuan," kata Sri Paus berbicara di hari Internasional Penentangan Sunat Perempuan.
Menurut PBB, tradisi sunat perempuan ini masih terjadi di sekitar 30 negara Afrika dan Timur Tengah, juga di kalangan penduduk migran di berbagai negara.
Lebih dari empat juta anak perempuan di seluruh dunia menghadapi risiko menjalani sunat perempuan tahun ini menurut PBB.
Seruan pimpinan gereja Katolik tertinggi di dunia ini disampaikannya dalam khotbah Minggunya di Basilika Santo Petrus di Vatikan (06/02).
Paus mengatakan, praktik sunat perempuan membahayakan kesehatan perempuan.
Paus juga mendesak para pemimpin dunia untuk berusaha mengakhiri perdagangan seksual yang memperjualbelikan anak -anak perempuan sehingga terjerumus ke dunia prostitusi.
Dalam peringatan hari Internasional Menentang Sunat Perempuan, Paus Fransiskus mendesak pemimpin dunia untuk melakukan segala upaya untuk menghentikan tradisi yang memalukan dan merendahkan martabat perempuan tersebut
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter