Paus Kecam Tragedi Bom Nigeria
Selasa, 27 Desember 2011 – 04:49 WIB
Israel menyatakan segera mengirimkan bantuan medis ke Nigeria. Tel Aviv menyatakan, mengecam tragedi yang terjadi tepat di Hari Natal tersebut.
Militan Islam Boko Haram telah mengakui berada di belakang serangan di Gereja Katolik St. Theresa, Madalla dekat ibu kota Lagos. Juru bicaranya yang menggunakan nama samaran Abul Qaqa mengakui rangkaian serangan tersebut dalam wawancaranya dengan Harian the Trust, satu-satunya media yang digunakan Boko Haram untuk berkomunikasi dengan publik.
Ledakan pertama terjadi pada Minggu (25/12) pada pukul 08:00 (waktu setempat). Meski miliaran dolar dari pejualan minyak Nigeria masuk ke anggaran belanja Slaku Luguard, badan yang menangani kondisi darurat tersebut hanya bisa mengirim SMS kepada wartawan untuk meminta bantuan mencarikan tambahan ambulans.
Lambatnya respon otoritas, menuai protes dan amarah dari orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian. Serangan kedua terjadi di Kota Jos, dekat Gereja Gunung Api dan Gereja Keajaiban. Sekelompok pria bersenjata kemudian melepaskan tembakan ke polisi di lokasi ledakan. Aparat kemudian menemukan bom rakitan di dekat lokasi dan berhasil dijinakkan.
VATICAN CITY- Serangan bom Natal di Nigeria yang menewaskan 40 orang langsung menuai kecaman dari dunia internasional. Paus Benedictus XVI menyebut
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer