Paus Minta Eropa Tetap Tampung Pengungsi
jpnn.com - ITALIA - Pemimpin gereja Katolik paus Fransiskus meminta negara-negara di Eropa tetap menyambut para pengungsi walaupun mengandung risiko keamanan dan tantangan lainnya.
Permintaan ini menyusul adanya kebijakan nilai-nilai kemanusiaan Eropa diyakini bisa mengatasi tekanan kedatangan budaya dan tradisi yang berbeda.
Permintaan itu disampaikan Paus pada pertemuan dengan para diplomat di Vatikan, Senin (11/1).
"Banyak pengungsi dari Asia dan Afrika melihat Eropa sebagai sinar dan prinsip, seperti kesamaan hak di depan hukum dan nilai-nilai yang melekat dalam umat manusia," jelasnya.
Tahun lalu lebih dari satu juta pengungsi memasuki Eropa, sebagian besar melarikan diri dari kekerasan di Suriah, Irak, dan negara-negara lainnya.
Meskipun Paus mengakui bahwa jumlah para pendatang menimbulkan 'masalah yang tidak bisa dihindari' dan 'perubahan dalam struktur sosial dan budaya' negara penampung, namun sebagai negara yang memiliki rasa kemanusiaan tetap harus mengakomodir para pengungsi ataupun pendatang dari luar.
"Sama pentingnya adalah kekhawatiran akan keamanan, yang semakin diperkuat dengan berkembangnya ancaman terorisme internasional."
Krisis pendatang ini -yang terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II- juga menyebabkan perbedaan pendapat di kalangan negara-negara anggota Uni Eropa karena sebagian ingin membatasi ketat kedatangan para pengungsi.(ray/jpnn)
ITALIA - Pemimpin gereja Katolik paus Fransiskus meminta negara-negara di Eropa tetap menyambut para pengungsi walaupun mengandung risiko keamanan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah