Paus pun Kritik Larangan Bercadar

Paus pun Kritik Larangan Bercadar
Paus pun Kritik Larangan Bercadar
Paus lantas mencontohkan kehidupan beragama di Amerika Serikat (AS). Di Negeri Paman Sam itu, menurut dia, agama punya peranan penting dalam perdebatan politik. Meski menganut sistem sekuler, pemerintahan Presiden Barack Obama memberikan kesempatan pada komunitas religius untuk ikut menyuarakan pendapat mereka. Bukan hanya dalam isu agama, melainkan juga pemerintahan.

Ditemui usai pertemuan tertutup dengan Paus, Mazyek mengaku puas dengan dialog tersebut. Dia juga menyambut baik undangan Paus untuk meningkatkan dialog muslim-kristiani di Eropa, khususnya di Jerman. "Selama dialog, dia (Paus) berkali-kali menekankan persamaan norma agama antara muslim dan kristiani. Kami juga sepakat bahwa umat beragama saling terikat," ungkapnya dalam pernyataan tertulis.

Saat ini, jumlah muslim di Jerman tercatat 4 juta jiwa. Dibandingkan jumlah total penduduk Jerman yang mencapai sekitar 82 juta jiwa, angka tersebut memang kecil. Kendati demikian, Paus menegaskan bahwa muslim Jerman adalah bagian penting dari masyarakat. "Pemerintah perlu menjalin kerja sama dan hubungan baik dengan komunitas muslim. Bukan hanya demi perdamaian, tapi juga kehidupan masyarakat yang sehat," tandasnya.

Rencananya, tokoh 84 tahun itu berada di Jerman selama empat hari. Kamis lalu (22/9), dia tiba di Kota Berlin. Kemarin, setelah berdialog dengan para pemuka muslim, dia melanjutkan lawatannya ke Kota Erfurt yang berjarak sekitar 300 kilometer dari ibu kota. Di sana, dia bakal melakukan doa bersama dengan sejumlah pemuka agama Kristen. (AFP/AP/hep/ami)

BERLIN - Kali pertama, Paus Benediktus XVI melawat ke negara asalnya, Jerman, sebagai pemimpin gereja Katolik. Dalam kunjungan hari kedua kemarin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News