Paus Terkejut Pekerja di Bangladesh Digaji Rendah
Kamis, 02 Mei 2013 – 13:31 WIB
VATIKAN - Runtuhnya Gedung Rana Plaza, sebuah pabrik pakaian ekspor di Bangladesh yang menewaskanlebih dari 400 orang pekan lalu, membuka tabir betapa buruknya nasib para pekerja di negeri miskin itu. Kondisi ini mengundang kecaman dari Paus Francis yang menyebut nasib para pekerja yang tewas dalam insiden itu layaknya budak. Setidaknya 410 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 140 hilang setelah runtuhnya gedung delapan lantai seminggu yang lalu. Sekitar 2.500 lainnya juga terluka akibat insiden itu. Bangladesh menyebutnya sebagai bencana industri terburuk di negara itu.
Bukan tanpa alasan Paus menyebut ara pekerja yang naas itu ibarat budak. Sebab, ternyata para pekerja yang tewas itu digaji rendah sekali. "Saya terkejut mendengar laporan bahwa mereka hanya menerima USD 50 (Rp 480 ribu) per bulan," kata Paus seperti dilansir BBC (1/5).
Menurutnya, kejadian itu menunjukkan perbudakan masih berlangsung hingga kini. Paus menyebut gaji rendah bagi para pekerja merupakan tindakan melawan kehendak Tuhan. "Tidak membayar upah yang adil, tidak memberikan pekerjaan karena Anda hanya melihat neraca, hanya mencari keuntungan, itu bertentangan dengan Tuhan," tambahnya.
Baca Juga:
VATIKAN - Runtuhnya Gedung Rana Plaza, sebuah pabrik pakaian ekspor di Bangladesh yang menewaskanlebih dari 400 orang pekan lalu, membuka tabir betapa
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan