Paus Terkejut Pekerja di Bangladesh Digaji Rendah
Kamis, 02 Mei 2013 – 13:31 WIB
Sementara pada peringatan Hari Buruh Internasional, diperkirakan 20 ribu orang ambil bagian dalam pawai May Day di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka. Demonstrasi lainnya juga digelar di beberapa kota lainnya negara itu.
Baca Juga:
Mereka menyuarakan hukuman setimpal bagi pemilik pabrik. "Saya ingin hukuman mati bagi pemilik bangunan," kata salah satu massa.
Insiden tewasnya para pekerja pabrik pakaian untuk pengecer Barat ini memicu Uni Eropa untuk mempertimbangkan tindakan yang tepat untuk mendorong perbaikan kondisi kerja di pabrik-pabrik Bangladesh. Termasuk, penggunaan sistem preferensi perdagangan, yang memberikan akses Bangladesh bea dan bebas kuota ke pasar Uni Eropa.
Industri garmen Bangladesh memberi kontribusi hampir 80 persen dari ekspor tahunan negara dan menyediakan lapangan kerja bagi sekitar empat juta orang. Namun, industri ini menghadapi kecaman atas upah rendah dan hak terbatas yang diberikan kepada pekerja, dan tempat kerja yang berbahaya. (Esy/jpnn)
VATIKAN - Runtuhnya Gedung Rana Plaza, sebuah pabrik pakaian ekspor di Bangladesh yang menewaskanlebih dari 400 orang pekan lalu, membuka tabir betapa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan