Pawai Budaya Banyuwangi Sepi Penonton
Minggu, 20 Desember 2009 – 12:00 WIB
Ditemui terpisah, Bupati Ratna Ani Lestari mengatakan bahwa pawai Pelangi Budaya ini sekaligus untuk deklarasi nama lapter. Hal itu sudah ada dalam Peraturan Bupati nomor 61 tahun 2009 tentang nama bandar udara di Banyuwangi. Dalam pasal 2 disebutkan penetapan bandar udara dengan nama Sayuwiwit. ''Nama merupakan persyaratan Sertifikasi Operasional Bandara (SOP),'' katanya.
Bupati Ratna mengatakan, puncak acara yang diselenggarakan di lapter ini tidak menganggu aktivitas yang ada di lapter. Karena podium dan lainnya berada di luar areal runway. ''Tidak benar, kalau saya ditegur Departemen Perhubungan. Kalau di areal runway, memang tidak boleh,'' katanya.
Sementara itu, jalur Desa Rogojampi-Desa Blimbingsari macet selama 3,5 jam kemarin sore. Kemacetan hingga membuat kendaraan roda dua dan mobil menumpuk saat digelar pawai Harjaba.
Pusat kemacetan berada di jalan persimpangan antara Desa Watukebo dan Desa Blimbingsari. Antrean kendaraan yang macet, panjangnya hingga mencapai satu kilometer. Petugas kepolisian dan petugas Dinas Perhubungan tampak kewalahan mengatasi kendaraan yang ingin saling mendahului.
BANYUWANGI - Pawai Budaya memang bisa menjadi tontonan yang menarik. Tetapi, bagaimana jika pawai budaya seperti ini digelar di kota kecil, bahkan
BERITA TERKAIT
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal