Payah, Pemprov Sumsel Sering Ngutang ke Chandra
Jumat, 23 Januari 2009 – 18:06 WIB
JAKARTA - Chandra Antonio Tan buka rahasia. Dirut PT Chandratex Indo Artha itu mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumsel sering minjam duit kepada dirinya. Selain Sriwijaya FC yang dananya dari APBD Sumsel, Kepala Dinas Kehutanan Dodi Supriadi juga pernah meminjam uang Rp500 juta kepadanya. Namun dia tidak mengetahui persis kegunaan uang tersebut.
”Pada Juli 2007, Kadis Kehutanan pak Dodi Supriadi pernah minjam uang Rp500 juta, saya tidak tanya tapi kata mereka uang operasional habis,” terang Chandra saat menjadi saksi untuk terdakwa mantan ketua Komisi IV DPR, Yusuf Erwin Faisal, Jumat (23/1).
Baca Juga:
Hanya saja, hingga kini Dodi tak lagi menjadi kepala Dinas Kehutanan, uang tersebut belum dikembalikan. ”Saya sudah pernah nagih ke Pak Dodi. Saya 'kan pertama kali dperiksa KPK, Nopember 2007, pak Dodi janji kembalikan Desember 2007 karena masuk ABT,” terang Chandra.
Kenapa belum dikembalikan? ”Saya juga tidak tahu. Pak Dodi sempat minta nomor rekening, nanti ada yang transfer katanya begitu. Waktu pinjam Pak Dodi langsung datang ke kantor saya, dan ada tanda terimanya karena dia ambil dari staf saya, tapi tidak dalam bentuk surat,” kata Chandra. Pinjaman-pinjaman itu, kata Chandra, sekedar untuk menjaga hubungan baik saja antara dirinya selaku pengusaha dan pemerintah daerah. ”Alasannya karena yang pinjam pak Sekda dan Pak Guibernur, saya harus jaga relasi dan hubungan baik,” pungkasnya.(gus/jpnn)
JAKARTA - Chandra Antonio Tan buka rahasia. Dirut PT Chandratex Indo Artha itu mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumsel sering minjam duit kepada dirinya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang