Payah! Ternyata Djarot tak Sekeren Ahok
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Parahiyangan Bandung Asep Warlan Yusuf mengaku heran kenapa gagasan gubernur DKI Jakarta dipilih secara tidak langsung bisa kembali muncul.
Apalagi, usulan ini keluar dari Gubernur Djarot Saiful Hidayat yang notabenenya adalah mantan wakil Basuki T Purnama alias Ahok.
Pasalnya, ketika Ahok masih menjabat sebagai gubernur, dia tegas menolak wacana tersebut.
"Sayang ya, jadinya ngga sekeren Ahok. Kepala daerah dipilih DPRD itu setback, mundur dalam berdemokrasi," ujar Asep kepada Rakyat Merdeka, Kamis (22/9).
Asep menilai, Djarot memiki pemahaman salah jika pengembalian pemilihan ke DPRD itu menggunakan hak istimewa ibu kota. Menurutnya, yang memiliki hak istimewa itu hanya Yogyakarta, karena menganut kerajaan.
"Jakarta khusus karena ibu kota, nggak ada kabupaten kota, dan tidak punya daerah otonom. Lainnya sama, tidak bisa mengubah sistim pemilihan. Kecuali Yogyakarta, yang menganut kesultanan," katanya.
Asep menyarankan, jika masalahnya adalah biaya tinggi, dan kegaduhan politik, sebaiknya yang dirubah adalah hal teknis.
Tetapi, tidak mengubah substansi bahwa pemilihan rakyat secara langsung dihapuskan. Pasalnya, bisa menghilangkan legitimasi dari rakyat.
Sempat ditolak Ahok, kini wacana gubernur DKI Jakarta dipilih tidak langsung malah disuarakan Djarot
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta
- Ketika Ridwan Kamil Jadikan Ahok & Anies Sasaran Tembak di Debat Terakhir
- Sindir Pram-Rano di Debat, Ridwan Kamil Menyeret Nama Ahok