Payakumbuh Studi Kasus Cara Penanganan Kekerasan pada Anak
Rabu, 05 Desember 2018 – 23:59 WIB
Sementara itu, saat ditanya tentang penanganan yang dilakukan P2TP2A Kota Batam terhadap pengaduan kasus anak dan perempuan, Asriyati menjelaskan, bahwa anggaran yang disediakan cukup untuk membuat terobosan dalam melakukan pencegahan dan penyelesaian kasus.
"Alhamdulillah, Pemko Batam dalam hal ini diwakili P2TP2A dan dinas terkait, bahu membahu dalam memberikan perhatian terhadap permasalahan ini. Pemko mengalokasikan anggaran mencapai Rp 356 juta untuk kegiatan P2TP2A. Di sisi lain, pihak terkait juga menyediakan shelter atau rumah Singgah, Sehingga kita dari P2TP2A bisa memberikan pelayanan pada perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum," katanya. (frv)
Sedikitnya 12 anak dan perempuan di Kota Payakumbuh menjadi korban kekerasan dan berhadapan dengan persoalan hukum sepanjang 2018.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Perempuan yang Kerja Rumahan Lebih Rentan jadi Korban Eksploitas dan Kekerasan
- Dua Batita di Palembang Mendapatkan Kekerasan oleh Pengasuh
- Influencer Parenting Pemilik Daycare Depok Ditangkap, jadi Tersangka Penganiaya Balita
- Upaya KPAD Menekan Angka Kekerasan Terhadap Anak di Bekasi
- KPAI: Daycare Solusi Masalah Kekerasan pada Anak
- Lestari Moerdijat Sebut Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Harus Didukung Semua Pihak