PB Ahmadiyah Bantah Tidak Menjalani Aturan

Kemenag Pertimbangkan Tekanan Evaluasi SKB

PB Ahmadiyah Bantah Tidak Menjalani Aturan
KEKERASAN BERAGAMA : Petugas menyisir lokasi kejadian insiden kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah di kawasan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (7/2). Tiga orang tewas sementara lima orang lainnya kritis dalam penyerangan oleh orang tak dikenal tersebut. Massa juga merusak sebuah rumah dan membakar dua unit mobil.FOTO : UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS
Lantas apakah jumlah anggota Ahmadiyah stagnan? Zafrullah mengatakan jika jumlah anggotanya meningkat. Diperkirakan, jumlahnya mencapai 400 ribu orang. "Tapi kami tegaskan, tidak pernah menggelar tabligh di tempat umum," kata dia.

Lalu bagaimana jumlahnya bisa meningkat? Dia mengatakan orang-orang baru di Ahmadiyah itu diantaranya datang dari keluarga inti. "Bapaknya sudah masuk, rata-rata anaknya ikut. Kan bertambah," papar Zafrullah. Selain itu, penambahan anggota juga datang dari orang-orang yang sukarela mau masuk. Menurut Zafrullah, orang-orang tersebut mengaku mendapatkan ilham lewat mimpi. "Kami tidak pernah mengajak masyarakat umum. Tapi jika ada yang mau masuk kami tidak bisa menolak," katanya.

Dengan terus munculnya aksi penyerangan, Zafrullah mengaku tidak kampok atau mau keluar dari Ahmadiyah. Menurutnya, masuk Ahmadiyah adalah persoalan keyakinan. Lalu bagaimana dengan anggota yang lain? "Saya kira sama, tidak perlu ada ketakutan," pungkasnya. (wan/zul)

Isi SKB Tiga Menteri tentang keberadaan Ahmadiyah:

JAKARTA - Pasca terjadi penyerangan pengikut aliran Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang Minggu lalu (6/2), Kementerian Agama (Kemenag) mempertimbangkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News