PB HMI Ajak Semua Pihak Waspadai Keberadaan LSM Asing di Indonesia
Isu lingkungan yang digaungkan hanya tameng menarik simpati publik. Terlebih, isu lingkungan merupakan isu seksi yang mendapat atensi khusus dalam dunia internasional.
"Jadi, siapapun yang menyuarakan isu tersebut sudah pasti mendapat dukungan dari masyarakat global," katanya.
Sementara itu Ketua Bidang Politik dan Demokrasi PB HMI Bambang Irawan mengatakan sudah menjadi pemahaman umum kepentingan politik global berkaitan erat dengan persaingan bisnis global.
Karena itu narasi besar yang digaungkan LSM dimaksud tak lain merupakan bagian dari agenda setting global yang ingin mematikan potensi bisnis dan komoditas unggulan negara-negara berkembang, dalam hal ini Indonesia dengan kelapa sawitnya.
"Perlu dipahami bahwa tidak ada makan siang gratis. Kalimat satire tersebut dimaksudkan terkait dengan keberadaan LSM ini di Indonesia dan apa yang dibelanya," ucapnya.
Sebagai antisipasi, PB HMI meminta semua pihak mewaspadai ancaman LSM asing terhadap ketahanan nasional Indonesia.
Beberapa jalan keluar yang ditawarkan meliputi, perlunya meningkatkan peran masyarakat dalam mengawasi kegiatan LSM asing di Indonesia.
Kedua, mendorong agar perlu adanya kerja sama lebih erat antara pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi kegiatan LSM asing.
PB HMI mengajak semua pihak untuk mewaspadai keberadaan LSM asing di Indonesia, terutama yang gerakannya kontra dengan kepentingan nasional.
- Pertalindo dan Pemkot Semarang Sosialisasikan Amdalnet
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Kemendes Tekankan Kolaborasi Lintas Sektor dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Temui Uskup Agung Jakarta, Ridwan Kamil Diminta Urus Fakir Miskin & Lingkungan
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan