PB NU dan Tokoh Lintas Agama Kompak Kritik Pemerintah
Rabu, 06 April 2011 – 07:15 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menganggap upaya de-radikalisasi agama di Indonesia masih jalan di tempat. Ketidaktegasan pemerintah sebagai pemangku kebijakan dianggap menjadi penyebab utama masih maraknya kekerasan berbasis agama di negeri ini sampai sekarang.
Deradikalisasi agama masih sekedar menjadi simbol atau penghias media saja, tanpa ada kerja nyata," kritik Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj, di Gedung PB NU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (5/4). Sampai sekarang, dia memandang, pemerintah masih belum punya arah yang jelas untuk menekan tindak kekerasan berbasis agama.
Baca Juga:
Masyarakat pun seakan dibiarkan larut dalam keresahan. "Terus terang, kami pun masih sering bingung dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah," paparnya, kembali.
Padahal, menurut Said, upaya deradikalisasi merupakan salah satu langkah preventif utama untuk mencegah terjadinya kekerasan. Baik, dalam bentuk terror ataupun kejahatan lainnya. "Karenanya, presiden harus tegas, kalau tidak ingin diangap tidak serius menangani deradikalisasi agama," imbuhnya.
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menganggap upaya de-radikalisasi agama di Indonesia masih jalan di tempat. Ketidaktegasan pemerintah sebagai
BERITA TERKAIT
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- Dukung Program Prabowo, Polisi Bersama Jurnalis Gelar Uji Coba Makan Siang Bergizi di Sekolah
- Kisruh di Apartemen Graha Cempaka Mas, Warga Ngadu ke Pj Gubernur Jakarta
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta