PB NU Kecam Izin Impor Daging
Dianggap Tak Prorakyat
Sabtu, 22 Desember 2012 – 06:07 WIB
Dia menambahkan bahwa kelangkaan daging bukan karena ketiadaan sapi. Tetapi, hal itu berawal dari keengganan peternak menjual sapi karena adanya oknum di pemerintah yang dinilai berbuat curang. "Selama ini, peternak diminta menjual sapinya melalui pemerintah, tapi pembayarannya bermasalah," ujarnya.
Karena itu, dia mengimbau, kalau pemerintah serius ingin mengatasi kelangkaan daging sapi, langkah yang paling tepat adalah memperbaiki harga jual sapi di tingkat peternak. "Bukan malah memberikan izin kepada importer daging," tegasnya.
Bendahara Umum PB NU Bina Suhendra menambahkan bahwa pemberian izin kepada 64 importer daging itu merupakan kebijakan yang tidak pro-peternak. Padahal, menurut dia, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani dan peternak, seharusnya terus diupayakan. "Tapi, kalau justru membuka kesempatan impor, artinya pemerintah tidak prorakyat," tegas Bina.
Kemarin melalui Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, terungkap bahwa saat ini Kemendag sedang memproses izin 64 importer daging. Alasan yang disampaikan adalah banyaknya hari libur menjelang perayaan Natal dan tahun baru.
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) mengecam rencana pemberian izin kepada 64 importer daging oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
BERITA TERKAIT
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global