PB Perbasi Bahas Penyerangan di Surabaya

Wasit Tidak Salah Prit

PB Perbasi Bahas Penyerangan di Surabaya
PB Perbasi Bahas Penyerangan di Surabaya
Lagipula, lanjut dia, dalam setiap pertandingan sudah ada wadah untuk menampung protes. ''Harusnya kan disampaikan dengan etika yang bagus," tegas Ade Bella.

Ferry Jupri, dewan komisaris Kobatama dari Hang Tuah Tiger Speed Sumsel, mengaku kaget dengan kenyataan itu. Sebab, dalam karirnya sebagai pemain hingga menjadi ofisial, baru kali pertama inilah terjadi aksi protes disertai pemukulan. Ferry berharap, persoalan itu dirampungkan dengan adil, baik kepada Halim ataupun Herman.

Dia tak hanya melihat Herman sebagai korban, tapi juga mengamati kualitas wasit Indonesia yang dinilai masih kurang. Di antaranya, dari kesiapan fisik dan pembinaan dari PB Perbasi. ''Kadang-kadang wasit juga kurang bisa menjaga kondisi fisiknya, ya karena mereka hanya menjadikan profesi wasit sebagai sambilan. Makanya, sering tidak fokus yang akibatnya ada kesalahan saat mengambil keputusan," tutur Ferry.

Di sisi lain, Ferry menilai, hukuman sudah selayaknya diberikan kepada Halim. Sebab, klub-klub juga tidak bisa bertanding mana kala tidak ada wasit yang mau lagi memimpin pertandingan. Kalau mereka takut akan ada kekerasan, bukan tidak mungkin kan wasit boikot," ungkap Ferry. (vem/nel/jpnn/ang)
Berita Selanjutnya:
Samba Asli Lawan Samba Eropa

JAKARTA - Gerak cepat dilakukan PB Perbasi dalam menegakkan disiplin. Hari ini mereka akan melakukan rapat pleno untuk membahas serangan pemilik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News