PB PGRI Tegas Menolak Siswa Masuk Sekolah saat COVID-19 Belum Sirna

PB PGRI Tegas Menolak Siswa Masuk Sekolah saat COVID-19 Belum Sirna
Siswa SDIT Almaka, Kalideres, Jakarta Barat. Ilustrasi Foto: dok JPNN.com

"Sebagai guru, orang tua siswa, penyambung aspirasi guru dan pemerhati pendidikan, saya tetap berkesimpulan memudikkan anak ke sekolah saat wabah masih belum selesai adalah spekulasi. Bila orang dewasa disarankan kembali produktif, bekerja dan beraktivitas dengan tetap menggunakan prosedur protokeler kesehatan, tidaklah mengapa," tuturnya.

Orang dewasa, lanjut Dudung, punya tanggung jawab mencari nafkah dan punya pemahaman yang baik dalam menjaga kesehatan.

Anak didik, tentu tak secerdas orang dewasa. Namanya juga anak.

Dia memaparkan, di saat wabah belum usai maka rumah tetap sebagai benteng pertahanan anak.

Ada pepatah esktrim yang mengatakan bila sebuah bangsa generasi mudanya binasa, siapa yang akan melanjutkan? Nilai anak adalah nilai masa depan bangsa.

"Buat anak sebagai calon penerus bangsa, jangan spekulasi. Harus hati-hati dan dihitung cermat berdasarkan data keamanan yang tidak debatable. Anak bukan objek percobaan, melainkan subjek yang harus dilindungi," tegasnya. (esy/jpnn)

PB PGRI secara tegas menyatakan menolak jika siswa harus kembali bersekolah saat pendemi COVID-19 belum benar-benar sirna.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News