PBB Bantah Terima Petisi Referendum Papua Barat

Ketua komite dekolonisasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) telah menolak laporan petisi rahasia yang menuntut referendum bebas untuk kemerdekaan di Papua Barat.
Koordinator Gerakan Pembebasan Papua Barat, Benny Wenda, mengatakan kepada pers bahwa 1,8 juta orang Papua Barat telah menandatangani petisi rahasia -yang ditandatangani dari rumah ke rumah dan dari desa ke desa di seluruh provinsi -itu.
Dalam laporan tersebut, Benny Wenda mengatakan bahwa ia mengajukan petisi itu kepada Komite Khusus untuk Dekolonisasi PBB.
Tapi dari New York, ketua komite tersebut -Rafael Ramirez -mengatakan, tidak ada petisi yang diterima dan laporan -yang pertama kali dimuat di surat kabar The Guardian, itu adalah sebuah manipulasi.
"Beberapa orang mencoba menggunakan saya dan mencoba memanipulasi atau apapun," kata Ramirez.
"Saya khawatir karena beberapa orang mencoba menggunakan saya sebagai propaganda."
Ramirez mengatakan bahwa Papua Barat tidak menjadi agenda komite dan pihaknya memiliki hubungan yang sangat baik dan kuat dengan Indonesia.
"Indonesia adalah sahabat kami yang sangat baik," sebutnya.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya