PBB Bantah Terima Petisi Referendum Papua Barat
Ketua komite dekolonisasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) telah menolak laporan petisi rahasia yang menuntut referendum bebas untuk kemerdekaan di Papua Barat.
Koordinator Gerakan Pembebasan Papua Barat, Benny Wenda, mengatakan kepada pers bahwa 1,8 juta orang Papua Barat telah menandatangani petisi rahasia -yang ditandatangani dari rumah ke rumah dan dari desa ke desa di seluruh provinsi -itu.
Dalam laporan tersebut, Benny Wenda mengatakan bahwa ia mengajukan petisi itu kepada Komite Khusus untuk Dekolonisasi PBB.
Tapi dari New York, ketua komite tersebut -Rafael Ramirez -mengatakan, tidak ada petisi yang diterima dan laporan -yang pertama kali dimuat di surat kabar The Guardian, itu adalah sebuah manipulasi.
"Beberapa orang mencoba menggunakan saya dan mencoba memanipulasi atau apapun," kata Ramirez.
"Saya khawatir karena beberapa orang mencoba menggunakan saya sebagai propaganda."
Ramirez mengatakan bahwa Papua Barat tidak menjadi agenda komite dan pihaknya memiliki hubungan yang sangat baik dan kuat dengan Indonesia.
"Indonesia adalah sahabat kami yang sangat baik," sebutnya.
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati