PBB Desak China Bebaskan Hampir Sejuta Warga Uighur Yang Ditahan

Para pakar HAM PBB telah menyampaikan keprihatinan mengenai kamp pendidikan kembali yang dilakukan China untuk para waraga Uighur yang beragama Islam.
Mereka mendesak agar mereka yang ditahan segera dibebaskan, penahanan yang digambarkan oleh China 'guna mencegah tindak terorisme."
Komite Penghilangan Diskriminasi Rasial PBB memperkirakan bahwa hampir satu juta warga Uighur ditahan tanpa persetujuan mereka di pusat penahanan di provinsi Xinjan di sebelah barat negara tersebut.
Kementerian Luar Negeri China menolak tuduhan tersebut dan mengatakan kekuatan anti China berada di belakang kritikan terhadap kebijakan Beijing di Xinjiang.

China mengatakan Xinjiang menghadapi ancaman serius dari kelompok militan Islam dan kelompok separatis yang berencana menyerang dan meningkatkan ketegangan antara kelompok minoritas Muslim Uighur dengan kelompk mayoritas warga China dari suku Han.
Tetapi panel mengkritik kebijakan China yang memberi 'pengertian luas mengenai terorisme dan rujukan yang tidak jelas mengenai ekstrimisme, dan definisi yang tidak jelas mengenai separatisme dalam aturan hukum di China."
Dalam kesimpulannya, panel mengatakan mereka mengkhawatirkan ' adanya banyak laporan penahanan sejumlah besar warga Uighur, dan kelompm minoritas muslim lainya yang ditahan dalam jangka panjang, tanpa pengadilan ataupun tuduhan, dengan alasan mencegah terorisme dan ekstrimisme agama."
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia