PBB Dorong Investigasi Israel
Setelah Tembaki Relawan Kemanusiaan Jalur Gaza
Rabu, 02 Juni 2010 – 05:39 WIB
JERUSALEM - Serangan tentara Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan yang tergabung dalam misi Freedom Fotilla di perairan internasional pada Senin lalu (31/5) terus menuai kecaman. Protes dan unjuk rasa mengutuk serangan itu marak di hampir seluruh dunia kemarin (1/6). Selain di negara-negara berpenduduk muslim, demo berlangsung di negara-negara Eropa, Asia, bahkan di dalam negeri Israel. Mereka mengutuk penyerbuan terhadap enam kapal bantuan, termasuk kapal berbendera Turki Mavi Marmara yang saat itu membawa sekitar 600 relawan dan aktivis.
Misi tersebut mengangkut 10 ribu ton bantuan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza yang terkena blokade dan embargo Israel beberapa tahun ini. Sebanyak 700 relawan pro-Palestina bergabung dalam misi tersebut. Sebanyak 19 relawan tewas karena serangan Israel dan 36 lainnya luka-luka. Israel juga mengklaim 10 tentaranya terluka. Merespons serangan tersebut, Dewan Keamanan (DK) PBB mengadakan pertemuan darurat di New York kemarin. Setelah bersidang secara tertutup lebih dari 12 jam, DK PBB sepakat untuk menyerukan dan mendorong investigasi atas kasus itu.
Baca Juga:
Pada saat bersamaan, Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB (UN Human Rights Council) kemarin sore (tadi malam WIB) juga mengadakan sidang darurat di Jenewa, Swiss. Pertemuan tersebut berlangsung setelah ada tekanan dari negara-negara muslim soal perlunya penyelidikan internasional atas penyerbuan Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan yang menuju Jalur Gaza.
"Dewan akan mengadakan perdebatan mendesak soal insiden kapal bantuan bagi Gaza," tutur Claire Kaplun, juru bicara dewan yang beranggota 47 negara tersebut. Permintaan diajukan oleh negara-negara anggota Liga Arab dan Organisasi Konferensi Islam (OKI).
JERUSALEM - Serangan tentara Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan yang tergabung dalam misi Freedom Fotilla di perairan internasional pada Senin
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer