PBB Gelar Pertemuan Darurat untuk Desak Rusia Hentikan Serangan di Ukraina

jpnn.com, JAKARTA - Duta besar dari berbagai negara mendukung proposal yang menuntut Rusia untuk menghentikan serangan terhadap Ukraina.
Hal itu disampaikan saat Majelis Umum PBB mengadakan pertemuan darurat.
"Jika Ukraina tidak selamat, perdamaian dunia tidak akan bertahan," kata Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya, dikutip dari AP, Selasa (1/3).
Menurut Sergiy Kyslytsya, kekalahan Ukraina akan memicu kegagalan demokrasi di seluruh dunia.
"Jika Ukraina tidak bertahan, kami tidak terkejut jika demokrasi akan gagal di masa depan," ucapnya.
Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat (AS) menyampaikan pihaknya telah mengusir 12 diplomat Rusia yang diduga menjadi mata-mata.
Pada sisi lain, pejabat Rusia dan Ukraina juga melakukan negosiasi di perbatasan Belarusia namun tidak membuahkan hasil.
"Senjata sedang berbicara sekarang, tetapi dialog harus selalu tetap terbuka," ucap Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Duta besar dari berbagai negara mendukung proposal yang menuntut Rusia untuk menghentikan serangan terhadap Ukraina.
- Tegas, Sekjen PBB Menentang Pemindahan Paksa Warga Palestina dari Gaza
- Dihadiri 153 Peserta, Menlu Sugiono Buka UN Peacekeeping Ministerial Preparatory Meeting
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- Polda Bali Tangkap Satu Pelaku Perampokan WNA Ukraina, 8 Orang Masih Diburu
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia