PBB Kecam Australia Atas Tingginya Jumlah Anak Aborigin di Penjara

PBB Kecam Australia Atas Tingginya Jumlah Anak Aborigin di Penjara
PBB Kecam Australia Atas Tingginya Jumlah Anak Aborigin di Penjara

Meskipun hanya 3 persen dari populasi, sekitar seperempat dari penghuni penjara di Australia adalah warga Aborigin atau Torres Strait Islander.

Tauli-Corpuz yang merupakan warga pribumi Filipina, juga mengunjungi Bandyup Women's Prison di Perth dan Children's Koori Court di Melbourne.

Dia mendukung desakan dari puluhan kelompok kepada Pemerintah Federal untuk menentapkan target yang adil yang bertujuan menurunkan tingkat hunian penjara.

"Harus ada target yang adil yang akan mengatasi tingginya jumlah pribumi di penjara serta dana yang disediakan akan digunakan untuk program pencegahan, reintegrasi dan pengalihan," katanya.

Sebelum bergabung Komisi HAM

Tauli-Corpuz menguraikan permasalahan program pendanaan unggulan Comonwealth, yaitu Strategi Kemajuanh Pribumi.

Dia juga menyampaikan kekhawatiran tentang kurangnya dukungan bagi National Congress of Australia's First Peoples bersama dengan lambannya peningkatan hasil kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja.

Pelapor Khusus PBB ini mengatakan isu-isu kunci "perlu ditangani" sebelum Australia bergabung dengan Komisi HAM PBB.

Seorang pejabat PBB mengecam Australia atas tingginya jumlah anak Aborigin yang berada dalam penjara dan mengatakan Pemerintah Federal perlu menurunkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News