PBB Kritik Pemberantasan Narkoba Penuh Darah ala Rodrigo Duterte
Kamis, 04 Juni 2020 – 19:04 WIB
Angka-angka pemerintah menunjukkan bahwa 223.780 pelaku narkoba ditangkap dari pertengahan Juli 2016 hingga 2019, tetapi tuduhan dan penyimpangan yang tidak jelas dalam proses hukum menimbulkan kekhawatiran bahwa "banyak dari kasus ini dapat menjadi penahanan sewenang-wenang."
Setidaknya 248 aktivis tanah dan lingkungan, pengacara, jurnalis, dan anggota serikat pekerja terbunuh dari 2015 hingga 2019, kata laporan itu. Apa yang disebut penandaan merah, atau pelabelan orang dan kelompok sebagai komunis atau teroris, telah menjadi marak.(ant/dil/jpnn)
PBB mengkritk penggunaan kekerasan yang berlebihan dalam upaya pemberantasan narkoba di Filipina
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Markas PBB, Fraksi PKS DPR Perjuangkan Nasib Anak-Anak Gaza Korban Agresi Israel
- Pj Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin Beri Penghargaan kepada Para Wajib Pajak Terbaik
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Dituding Jenderal Gadungan, CEO UIPM Tunjukkan Bukti Undangan Resmi PBB