PBB Minta Kematian Warga Palestina di Jerusalem Diselidiki
Tiga warga Palestina yang menjadi korban adalah Mohammad Mahmoud Sharef, 18, yang tewas dalam bentrokan di Ras Al Amud, Jerusalem Timur, dan Mohammad Hassan Abu Ghanem, 22, yang meninggal di At Tur.
Seorang lainnya Muhamad Mahmoud Khalaf, 17, yang tewas di Tepi Barat. Satu di antara mereka ditembak mati oleh penduduk sipil Israel.
Palang Merah Palestina mengungkapkan, setidaknya ada 450 orang terluka saat aksi di Jerusalem dan Tepi Barat.
Sebanyak 215 di antaranya disebabkan menghirup gas air mata. Palestinian Prisoners Club juga mengungkapkan bahwa 21 orang ditangkap tentara Israel di Jerusalem dan Tepi Barat.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berang menegaskan, dirinya akan membekukan seluruh kontak dengan Israel.
''Itu berlaku sampai mereka membatalkan semua kebijakannya di Masjidilaqsa,'' ujar Abbas dalam pernyataannya yang ditayangkan berbagai stasiun televisi Jumat malam (21/7).
Pada saat hampir bersamaan, warga Palestina Omar Al Abed membalas dengan membunuh warga Israel di Halamish, wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat.
Pemuda yang ikut dalam aksi pada siangnya itu masuk ke rumah korban dan langsung menusuk empat orang.
Aksi kekerasan Israel yang mengakibatkan tiga warga Palestina tewas terus menuai kecaman dunia.
- Cegah Salah Sasaran, Gerakan Boikot Harus Disertai Legitimasi Syariat yang Kuat
- Seorang Ibu Tolak Belikan Anak Snack Terafiliasi Israel Viral, Dapat Respons Positif
- GP Ansor Kecam Israel Lakukan Genosida di Levant, Desak PBB Bertindak
- Pertemuan Intelektual Indonesia dengan Presiden Israel Dinilai Meninggalkan Kisruh
- YKMI Apresiasi Liga Arab yang Putuskan Boikot Produk Terafiliasi Israel
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini