PBB Nilai Jokowi Pemimpin yang Gagal
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Sahar L.Hasan mengaku tidak kagum dengan popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.
Pasalnya, popularitas Jokowi tidak sejalan dengan yang dikerjakannya di lapangan. Bahkan ia menganggap Jokowi sebagai pemimpin yang gagal.
"Jokowi tidak mampu memimpin Jakarta bahkan masih gagal. Buktinya kemacetan dan banjir malah makin menjadi," kata Sahar kepada wartawan di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta, Selasa, (11/2).
Hal ini disampaikannya menanggapi keputusan Mukernas II Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu yang memasukkan Jokowi sebagai salah satu dari tokoh yang layak untuk diusung sebagai calon presiden (capres). Selain Jokowi, ada enam orang lagi yang masuk dalam radar PPP.
Sahar menilai, seorang capres harus dipilih berdasarkan rekam jejak dan bukan citranya di media. Karenanya, ia mengaku heran jika ada partai yang mencalonkan Jokowi sebagai presiden.
"Kita tak tertarik masukkan Jokowi ke bursa capres PBB," ujarnya.
Sahar pun menegaskan, sikap PBB terkait pencapresan sudah jelas. Berdasarkan keputusan Dewan Syuro, PBB hanya punya calon tunggal, yakni Ketua Majelis Syuro PBB, Yusril Ihza Mahendra.
"Kita sudah sepuluh kali pemilihan umum dan semua gagal presidennya. Milih capres jangan coba-coba. Harus yang berintegritas, jejak rekam dalam pemerintahan baik dan bisa memimpin," tegas Sahar. (dil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Sahar L.Hasan mengaku tidak kagum dengan popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta
- Stan Kopi Nusantara Meriahkan Penutupan Bulan Bung Karno 2024
- Festival dan Pendidikan soal Kopi Dipamerkan dalam Memeriahkan BBK di GBK
- Kuasa Hukum Kusnadi Pertanyakan Lambatnya Dewas KPK Proses Pelanggaran Etik Rossa Cs
- Cegah Stunting, Arutmin Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Ibu Hamil
- MAKI Desak KY Awasi Ketat Sidang Pailit Ahli Waris yang Libatkan WNA di PN Jakarta Pusat
- Diangkat PPPK, Para Guru Malah Tersiksa, Minta Ini kepada Prabowo