PBB Punya Kabar Baik untuk Indonesia, Berkaitan dengan Pemulihan Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengalokasikan USD 1,7 juta ke Indonesia untuk melindungi masyarakat miskin dan kelompok rentan dalam rangka Dana Tanggap dan Pemulihan Covid-19.
Kepala Perwakilan PBB Indonesia Valerie Julliand program itu menawarkan solusi masa depan yang lebih berkelanjutan dan lebih inklusif untuk semua.
Pasalnya, kelompok rentan yang menanggung dampak lebih berat dari pandemi dan mengalami kesulitan dalam pemulihan.
Empat badan PBB yaitu ILO, UNAIDS, UNDP dan UNHCR bersinergi dalam proyek “Employment and Livelihood” selama lebih dari satu tahun terakhir.
Empat badan PBB itu memberikan dukungan kepada penerima manfaat melalui tiga cara: mendukung pelatihan kewirausahaan dan pengembangan usaha; memberikan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan penghasilan; dan mempromosikan pasar tenaga kerja yang setara dan inklusif, serta bebas dari diskriminasi.
Valerie mengatakan meski proyek dan program “Employment and Livelihood” beroperasi dalam waktu pendek, tetapi terbukti memberikan dampak positif yang signifikan.
“PBB menetapkan target sangat tinggi dalam hal bagaimana kami memberikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia,” kata kata Valerie dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (21/4).
Valerie mengatakan dampak terberat dari Covid-19 menimpa masyarakat di Indonesia, khususnya para perempuan, anak muda, orang dengan HIV/AIDS (ODHA), penyandang disabilitas, dan pengungsi.
PBB mengalokasikan USD 1,7 juta ke Indonesia untuk melindungi masyarakat miskin dan kelompok rentan dalam rangka Dana Tanggap dan Pemulihan Covid-19.
- Penyerangan RS Indonesia di Gaza Tak Bisa Dibiarkan, Mardani Desak PBB Bersikap
- Tingkatkan Profit UMKM Lewat Digitalisasi dan Pelatihan Pasar
- Jamkrindo Bantu Pelaku UMKM yang Sulit Dapat Akses Modal Perbankan
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Layanan CRM OCA Bantu UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun