PBB: Rusuh Syria Telan 2.600 Jiwa
Selasa, 13 September 2011 – 10:09 WIB
JENEWA – Komisi HAM PBB merilis hasil investigasi terkait represi pemerintah Syria atas demonstran kemarin (12/9). Menurut lembaga itu, sedikitnya 2.600 orang tewas akibat bentrok oposisi dan pemerintah selama krisis politik dan kerusuhan sejak pertengahan Maret lalu. Meski begitu, Presiden Bashar al-Assad tidak mengendurkan represi atas oposisi dan warga sipil anti pemerintah.
’’Temuan kami di lapangan menyatakan bahwa krisis politik yang disertai bentrok selama enam bulan terakhir telah merenggut sedikitnya 2.600 nyawa,’’ kata Komisioner HAM PBB Navi Pillay kemarin.
Hingga kini, rezim Assad masih tidak memberikan akses kepada tim HAM PBB untuk meninjau langsung kondisi kota-kota di Syria yang bergolak. Tapi, Pillay yakin bahwa laporan dari para sumber PBB bisa dipercaya.
Dalam pertemuan tiga mingguan yang dihelat di Jenewa, Swiss, bulan lalu, Pillay mengatakan bahwa jumlah korban tewas berkisar 2.200 jiwa. Karena itu, dia mengaku sangat terkejut saat timnya di lapangan melaporkan pertambahan jumlah korban sampai sekitar 400 orang. ’’Kondisi Syria sangat memprihatinkan. Tapi, Assad tetap melanjutkan aksi militernya,’’ sesal diplomat perempuan asal Afrika Selatan (Afsel) itu.
JENEWA – Komisi HAM PBB merilis hasil investigasi terkait represi pemerintah Syria atas demonstran kemarin (12/9). Menurut lembaga itu, sedikitnya
BERITA TERKAIT
- Megawati Minta Semua Negara Menjaga Masa Depan Anak di Forum Internasional
- Indonesia Harus Tolak Wacana Trump Soal Relokasi Warga Palestina ke Yordania & Mesir
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza