PBB Stop Misi Supervisi di Syria
Oposisi Kecam, Tentara Assad Perkuat Serangan
Senin, 18 Juni 2012 – 23:03 WIB
Sebagai respons atas meningkatnya risiko keamanan itu, Mood telah memerintahkan seluruh anggota tim pemantau menghentikan patroli dan aktivitas lain di Syria. Keputusan itu diambil setelah perwakilan lebih dari 60 negara yang menjadi anggota misi PBB di Syria memperingatkan bahwa ancaman keamanan di Syria sudah amat serius. Khususnya sejak proses perdamaian dimulai.
Sebelumnya, Rabu lalu (13/6), Brazil, India, Irlandia, dan negara lainnya yang menempatkan perwakilannya pada misi PBB itu menyatakan kekhawatiran atas keselamatan personel mereka di lapangan.
Keputusan PBB itu menuai reaksi. Para aktivis oposisi Syria menilai langkah PBB menghentikan misi pemantauan tersebut tidak adil dan tidak bisa diterima. Hal itu menjadi indikasi pula bahwa komunitas internasional telah gagal melindungi warga sipil Syria dari serangan tentara Assad.
"Keputusan misi supervisi PBB menghentikan tugas monitor itu merupakan kegagalan komunitas internasional dalam menangani situasi di Syria," kecam seorang jubir Local Coordination Committees (LCC), kelompok aktivis oposisi, dalam pernyataannya kemarin (17/6).
DAMASKUS - Kekerasan dan pertumpahan darah yang tidak kunjung reda di Syria justru membuat PBB berubah pikiran. Ketika warga sipil Syria membutuhkan
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan