PBB Tak Berbuat Apa-Apa, Rakyat Myanmar Penentang Kudeta dalam Bahaya

"Saya pikir mereka akan menangkap kami. Tolong bantu kami," kata orang itu, yang meminta untuk diidentifikasikan hanya sebagai Ma Su dan bukan nama lengkap mereka.
Dalam siaran langsung Facebook dari daerah tersebut, orang-orang meneriakkan: "Apakah kita staf bersatu? Ya, kita bersatu" dan seorang komentator mengklaim bahwa polisi mencoba untuk menghapus barikade dan mengancam akan menembak.
Detail tidak dapat diverifikasi secara independen. Pejabat polisi dan tentara tidak menanggapi permintaan komentar.
Di kota kedua Myanmar, Mandalay, pengunjuk rasa melakukan aksi duduk pada Rabu, meneriakkan: "Resolusi harus menang".
Pada Selasa, Zaw Myat Linn, seorang pejabat dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi, meninggal dalam tahanan setelah dia ditangkap, tokoh pihak kedua yang meninggal dalam tahanan dalam dua hari.
"Dia terus berpartisipasi dalam protes," kata Ba Myo Thein, anggota majelis tinggi parlemen yang dibubarkan. Penyebab kematiannya tidak jelas. Dalam siaran langsung Facebook sebelum dia ditahan, Zaw Myat Linn mendesak orang-orang untuk terus memerangi tentara, bahkan mengorbankan nyawa.
Dalam isyarat simbolis, sebuah pengumuman yang diposting di halaman Facebook NLD pada Selasa mengatakan anggota parlemen yang digulingkan telah menunjuk Mahn Win Khaing Than, yang merupakan ketua majelis tinggi, sebagai penjabat wakil presiden untuk melakukan tugas Presiden Win Myint dan pemimpin Suu Kyi yang ditangkap. Keberadaan Mahn Win Khaing Than tidak diketahui.
Polisi pada Selasa juga menindak media independen, menggerebek kantor dua saluran berita dan menahan dua jurnalis. Setidaknya 35 jurnalis telah ditangkap sejak kudeta 1 Februari, Myanmar Now melaporkan, 19 di antaranya telah dibebaskan.
Di saat para diplomat di PBB sibuk berdebat, ribuan warga Myanmar penentang junta militer menghadapi bahaya yang makin besar
- Haidar Alwi: TNI-Polri Peringkat 5 Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Prabowo Berkata Begini soal Demo Penolakan Revisi UU TNI
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara