PBB Vaksin Masal Korban Badai
TACLOBAN--Kondisi anak-anak korban topan Haiyan di Filipina masih memprihatinkan. Untuk melindungi mereka, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaksanakan program vaksinasi polio dan campak.
Program itu dimulai pekan ini dan diikuti 30 ribu anak di Kota Tacloban, salah satu wilayah terparah terkena dampak Haiyan tiga pekan lalu. "Anak-anak Tacloban butuh semua perlindungan yang bisa mereka dapat saat ini," terang koordinator tanggap darurat Unicef Angela Kearney dalam pernyataan resminya.
Menurut dia, penyakit adalah predator yang menyerang diam-diam. "Tapi, kami tahu bagaimana mencegahnya dan kami akan berupaya semaksimal mungkin," tandasnya.
Sigrun Roesel, pemimpin tim program imunisasi WHO, mengatakan, kondisi sanitasi buruk dan tempat pengungsian yang melebihi kapasitas merupakan tempat yang subur untuk berkembangnya penyakit.
"Campak adalah penyakit serius bagi anak-anak. Mereka bisa berkembang menjadi pneumonia dan meninggal karenanya, khususnya untuk anak-anak yang kekurangan nutrisi," terang Roesel.
Dia melanjutkan, virus campak mendapat perhatian khusus karena bisa dengan mudah menular melalui batuk dan bersin. Roesel mengatakan, kasus polio terakhir di Filipina ditemukan pada 1993. "Tapi, banyak warga Filipina yang bepergian ke luar negeri dan harus ada langkah khusus untuk mencegah kemunculannya kembali," tandasnya.
PBB menyatakan, program vaksinasi menarget 500 ribu anak di seluruh wilayah bencana, khususnya di Pulau Leyte dan Samar. Keduanya termasuk wilayah miskin di Filipina. (AFP/cak/c17/dos)
TACLOBAN--Kondisi anak-anak korban topan Haiyan di Filipina masih memprihatinkan. Untuk melindungi mereka, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaksanakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Amerika Memilih Presiden Baru, Pakar: RI Harus Beradaptasi, Kirim Dubes Berkualitas
- Donald Trump dan Kamala Harris Bersaing Ketat, Selisih Supertipis
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri