Syariat Perintahkan Keselamatan, PBNU Terus Suarakan Penundaan Pilkada 2020
Kamis, 24 September 2020 – 16:35 WIB

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj didampingi sekretaris jenderalnya, Helmy Faishal Zaini. Foto: arsip JPNN.COM/Ricardo
Tidak sedikit masyarakat yang masih melanggar protokol kesehatan. Terbukti, pertambahan kasus terus memecahkan rekor per hari.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah dan DPR memaksakan Pilkada 2020. Helmy mengkhawatirkan tahapan Pilkada menghadirkan klaster baru penularan Covid-19.
"Dari situ, kedaruratan atau kegentingan sudah tampak di depan mata. Coba bayangkan selama 71 hari kampanye, kemudian pencoblosan dengan tingkat kedisiplinan terhadap protokol kesehatan sangat lemah," beber dia. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Mengacu syariat, PBNU bersikap untuk meminta penundaan Pilkada 2020 dengan pertimbangan seluruh manusia perlu menghindarkan bahaya.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
BERITA TERKAIT
- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Lepas Peserta Program Mudik Seru Bareng NU
- Danone Menjalin Kemitraan Strategis dengan PBNU
- Membela Palestina Itu Perintah Nabi & Konstitusi, Beginilah Seharusnya Sikap Rakyat RI
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Kapolri dan Ketua PBNU Membahas Keberagaman dan Isu Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
- Kerja Sama Polri-PBNU Dinilai Efektif Kurangi Kekerasan di Pesantren