PBNU Cawe-cawe soal PKB, Neng Eem: Anggap Ini Jamu, Memang Pahit
jpnn.com - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz menilai dinamika yang terjadi antara partainya dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebenarnya dapat dihindari.
Hal itu menurutnya bisa dihindari apabila para elite PBNU menjalankan tugas sesuai fungsi mereka sebagai organisasi masyarakat.
Menurut Neng Eem, PBNU yang kini dipimpin Gus Yahya Cholil Staquf seharusnya fokus pada isu-isu keagamaan dan kebangsaan.
“Ada tanggung jawab moral yang lebih besar bagi PBNU untuk menjaga keumatan. Bukan malah menceburkan diri ke ranah politik praktis," ucap Neng Eem dalam keterangannya, Rabu (14/8).
Neng Eem, yang juga merupakan Sekretaris Fraksi PKB di MPR dan pengurus PCNU Kabupaten Cianjur, mengakui ada keterkaitan kultural antara NU dan PKB. Namun, secara struktural keduanya jelas terpisah.
"Sebagai orang NU kultural dan struktural, saya paham bahwa PKB berdiri sendiri secara organisasi. Dasar hukum PKB mengacu pada UU Partai Politik Nomor 2 Tahun 2011," kata dia.
Secara struktural, lanjut dia, juga tidak ada kaitan formal antara PBNU dan PKB. Terlebih, dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PBNU, tidak ada satu kata pun tentang PKB.
“Begitu juga sebaliknya, dalam AD/ART PKB tidak ada pasal-pasal yang membahas struktur PBNU," tegas Neng Eem.
Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz menilai dinamika yang terjadi antara PKB dan PBNU yang kini dipimpin Gus Yahya Cholil Staquf, sebenarnya dapat dihindari.
- Dukung Prabowo soal Swasembada Pangan, Legislator PKB: Bukan Kebijakan Muluk-Muluk
- Kuasa Hukum Gus Muhaimin: Semua Gugatan Ghufron Kandas
- Cak Udin: PKB Harus Modern Kalau Ingin Menang di 2029
- Kiai Maman Tegas, Program MBG Tak Perlu Pakai Dana Zakat
- PKB Jakarta: Pembatalan Penutupan Koridor 1 TransJakarta Langkah Bijak
- Zakat Dipakai untuk Membiayai Makan Gratis? Saleh: Perlu Kajian dan Pendapat Ulama