PBNU Dukung Gagasan PDIP Kembalikan GBHN
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj mendukung gagasan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri menjalankan konsepsi Semesta Berencana, kembalinya GBHN dan amandemen UUD 1945.
Ini disampaikan Kiai Said, usai melakukan dialog dengan delegasi PDIP yang dipimpin Sekjen Hasto Kristiyanto, ketika datang ke gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (8/1).
Menurutnya setelah tidak adanya GBHN hingga reformasi yang kebablasan, bangsa ini memerlukan haluan yang jelas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
"PBNU mendukung gagasan-gagasan PDI Perjuangan, ingin melihat kembali UUD 1945 yang sudah diamandemen. Kembalinya GBHN, MPR menjadi lembaga tertinggi negara. Jadi kemana arahnya jelas, tidak semau pemerintah," kata Kiai Said, saat konferensi pers usai pertemuan.
Kiai Siad juga menyampaikan kesediaannya untuk datang ke Rakernas I PDIP sebagaimana undangan yang disampaikan Hasto. Dimana, salah satu yang menjadi semangat Rakernas adalah mengembalikan konsepsi Semesta Berencana atau GBHN.
Dalam pandangan Kiai Said, yang terjadi sekarang tidak jelas siapa yang berkuasa. Kadang-kadang presiden, kadang KPK, kadang yang berkuasa DPR.
"Kenapa, karena kebijakan pembangunan nasional tidak jelas. Tidak ada haluannya, semau-maunya pemerintah, sehingga koordinasi antar menteri, antara presiden dengan kepala daerah tidak nyambung. Gara-gara tidak ada haluan, arah pembangunan nasional," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Hasto menyampaikan selain ditugasi ketumnya menyampaikan undangan, juga berdialog tentang pentingnya konsepsi pembangunan nasional Semesta Berencana.
JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj mendukung gagasan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri menjalankan konsepsi Semesta Berencana, kembalinya
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak