PBNU Sudah Ingatkan Sri Mulyani soal Beban Rakyat, Semoga Ibu Tidak Lupa
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengungkapkan sempat mendatangi kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menurut Said Aqil, pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas kenaikan iuran premi BPJS Kesehatan.
Pertemuan itu sendiri dilakukan sebelum kebijakan pemerintah menaikkan iuran asuransi plat merah tersebut.
“Kami PBNU, walaupun tidak dipublikasikan, saya, sekjen dan beberapa orang sudah menemui menteri Bu Sri (Mulyani), Ibu Menteri Keuangan di rumahnya ketika pertama waktu akan naik (waktu pertama BPJS akan naik),” ujar Said Aqil kepada wartawan, Minggu (17/5).
Dalam pertemuan tersebut, Said Aqil meminta Sri Mulyani untuk tidak menaikkan tarif kelas III BPJS Kesehatan.
Pasalnya, hal itu dinilai berat bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah.
“Kami menyampaikan, yang kelas III enggak usah naiklah, bu. Bagaimanapun kalau sudah dinaikan naik Rp25 ribu saja menjadi Rp40 ribu sekian atau Rp50 ribu itu kalau cuma satu orang,” katanya.
“Kalau orangnya miskin anaknya dua berarti empat. Dia istrinya dan anaknya dua berarti iurannya sudah sekian,” jelasnya.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengungkapkan sempat mendatangi kediaman Menkeu Sri Mulyani, ini yang dibahas.
- Inilah Sosok di Balik Kehadiran Shaykh Fadhil Al Jailani di Kongres XIII Jatman
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Pra MLB NU Soroti Jabatan Gus Ipul di PBNU
- Perkumpulan Rabithah Melayu Banjar: Kiai Syarbani Haira Bukan Pengangguran
- FGD Pra-MLB NU: PBNU Melanggar Nilai Cinta Kasih & Kesatuan
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya